Senin, 23 Oktober 2017

Cita Cita Khai

"Mama, aku mau jadi tukang." Khai menghampiriku semalam.

"Tukang apa Nak?'

"Tukang buat warung."

Tetangga depan rumah lagi renov rumah sekalian buat warung di terasnya, jadi mungkin Khai suka ngeliatin si tukang kerja.

Dalam hati aku protes, "Yang keren dong cita-citanya...masak tukang sih." Tapi syukurnya cuma dalam hati. Nahan lidah supaya ga kritik anak. Ingat pesan Bu Elly Risman, jangan diprotes cita-cita anak tar tiap enam bulan juga ganti.

Walau ada ganjelan di hati aku nanya, "Kenapa? mang enak ya jadi tukang, bisa aduk2 semen?"

"Iya", jawabnya.

"Ga mau jadi masinis lagi?" aku meningatkan cita-cita sebelumnya.

Dia ragu sebentar lalu menjawab, "Mau".

Oh My Khai. Love You.

I hope someday you'll read this blog and lough with me.


Jakarta, 24 Oktober 2017

Tidak ada komentar: